Masalah Komunikasi
Salah satu ciri utama pada gangguan autistik adalah hambatan yang besar dalam berkomunikasi dan berbicara.
Orangtua umumnya amat berharap anaknya segera bisa bicara, sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan :
- Kapan anak saya bisa bicara?
- Apakah anak saya sudah bisa ikut terapi wicara?
- Anak saya bisa menyanyi, tapi kenapa tidak mau menjawab pertanyaan saya?
Kenapa bicara menjadi penting?
Beberapa hal yang menyebabkan bicara menjadi hal yang penting, antara lain :
- Membantu mengerti apa yang diinginkan dan dirasakan oleh anak autis
- Mengetahui kemampuan dan kecerdasan yang sebenarnya
- Orangtua bisa mengembangkan hubungan emosional yang dekat dengan anak autis
- Kemungkinan masuk sekolah umum lebih besar
- Bila anak bisa bicara, maka anak akan lebih bisa diatur dan berkembang lebih pesat
Penyebab sulit bicara
Beberapa hal yang menyebabkan autis sulit untuk berbicara, antara lain :
- Masalah pada otot tubuh (susah menggerakkan otot secara cepat dan kuat)
- Kurang banyak diajak berinteraksi (dibiarkan asik sendiri, dilayani penuh)
- Belajar beberapa bahasa sekaligus
- Kecemasan untuk berbicara (takut salah, tidak berani kontak mata)
- Susah mengerti bahasa
- Pengajaran bahasa yang kurang tepat (terlalu banyak bdiberi perintah, penggunaan bahasa tidak konsisten)
Bicara vs Komunikasi
Secara umum orang banyak menyimpulkan kalau bisa berbicara tentu saja komunikasi bisa terjalin. Tapi pada kenyataannya, bicara bagi autis belum tentu menjadi wacana baginya untuk berkomunikasi. Kadang bicara bagi autis masih bersifat pada kata-kata tak bermakna ataupun belum mampu memaknai kata yang diterimanya, sehingga komunikasi 2 arah masih belum mampu terjalin.
Beberapa hal yang terjadi yang harus menjadi perhatian bagi kita dalam mengembangkan komunikasi dengan autis antara lain :
- Anak yang bisa berbicara dan bernyanyi BELUM TENTU bisa berkomunikasi dengan baik
- Dalam komunikasi dibutuhkan kemampuan mengirimkan pesan, memahami pesan dari orang lain, memberikan jawaban yang tepat
- Komunikasi pada anak autis tidak harus selalu melibatkan bahasa verbal, tapi bisa dengan bahasa isyarat, gambar, dan tulisan.
Ekolalia (mengulang kata/kalimat)
Banyak autis yang tidak tahu bahwa bicara gunanya untuk komunikasi. Mereka lebih banyak berbicara pada diri sendiri. Hal itulah yang menyebabkan autis sering mengulang kata-kata yang diucapkannya.
Ekolalia sebenarnya berguna bagi autis, antara lain untuk :
- Menimbulkan perasaan senang
- Menenangkan diri dan memblokir suara-suara bising dari luar
- Membantu mengerti ucapan orang lain
Tahapan komunikasi anak autis
Komunikasi pada autis bisa dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain :
1)The Own Agenda Stage
- Asik dengan dirinya sendiri
- Belum tahu bahwa komunikasi dapat mempengaruhi orang lain
- Mengambil sendiri makanan/benda-benda
- Interaksi hanya dengan orangtua/pengasuh
- Belum dapat bermain dengan benar
- Menangis/berteriak bila terganggu
2)The Requester Stage
- Sadar bahwa tingkahlakunya mempengaruhi orang lain
- Menarik tangan bila ingin sesuatu
- Menyukai kegiatan fisik
- Mengulangi kata/suara untuk diri sendiri
- Dapat mengikuti perintah sederhana
- Memahami rutinitas sehari-hari
3)The Early Communication Stage
- Komunikasi dengan gesture, suara, gambar
- Menggunakan bentuk komunikasi tertentu secara konsisten
- Komunikasi untuk pemenuhan kebutuhan
- Memahami kalimat sederhana
- Dapat belajar menjawab pertanyaan "Apa ini/itu?", mengenal konsep "Ya/Tidak"
4)The Partner Stage
- Mulai melakukan percakapan sederhana
- Menceritakan pengalaman masa lalu dan keinginan yang belum terpenuhi
- Masih terpaku pada kalimat yang dihafalkan
- Bagi anak non-verbal, mampu menyusun kalimat dengan gambar atau tulisan
- Masih mengalami kesulitan dalam interaksi sosial
Mendorong anak berkomunikasi
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong anak berkomunikasi, antara lain :
1 -SIKAP
- Wajah kita sejajar dengan wajah anak
- Cari posisi duduk yang nyaman bagi anak
- Ekspresi wajah ramah tapi tidak berlebihan
- Perlihatkan sikap menunggu jawaban
2 -SITUASI YANG MENYENANGKAN
- Situasi santai, beri waktu cukup sebelum anak berespon
- Ciptakan situasi untuk berkomunikasi
- Intonasi suara menarik
- Beri pujian untuk usaha anak
- Gunakan benda-benda yang disukai anak dan peraga visual yang menarik
3 -PENGGUNAAN BAHASA
- Kalimat singkat, sederhana dan jelas
- Beri penjelasan pada setiap kegiatan
- Gunakan isyarat tubuh untuk memperjelas pembicaraan atau perintah
- Tetap bicara pada anak, walaupun anak belum bisa bicara
- Pilih satu bahasa yang digunakan di rumah dan di tempat terapi/sekolah
Hal-hal yang perlu dihindari ketika membangun komunikasi dengan autis, antara lain :
- Memaksakan kontak mata
- Terlalu banyak bertanya dengan pertanyaan terbuka
- Mengulang-ulang pertanyaan bila anak tidak segera menjawab
- Mengajak anak berkomunikasi saat ia asik melakukan aktivitas
- Menggerakkan tangan secara berlebihan
- Berbicara cepat dengan nada tinggi
Penutup
Membangun komunikasi dengan autis memang bukanlah hal mudah, oleh sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain :
- Mengajar anak autis untuk berkomunikasi membutuhkan usaha yang kontinyu dan KESABARAN
- Mulailah dari hal-hal yang amat disukai anak dan kebutuhannya sehari-hari
- Waspadalah ketika anak sudah mulai bisa bicara, dia akan terus menerus bicara dan bertanya tanpa kenal lelah ☺☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar